Laman

7 Sep 2011

Suku Dayak Terasing Berada di Katingan


Kamis, 11 Agustus 2011 09:23

http://borneonews.co.id/news/katingan-a-pulang-pisau/4-katingan-pulpis/13123-suku-dayak-terasing-berada-di-katingan.html

KATINGAN--BN: SEKELOMPOK warga Suku Dayak terasing diduga hidup di kawasan hulu Desa Tumbang Keburai, Kecamatan Bukit Raya, Kabupaten Katingan. Komunitas Dayak Uud Sio itu berkomunikasi dengan menggunakan siulan... 

Keberadaan suku ini, terakhir bisa ditemui oleh kelompok pecinta lingkungan, Silva Universitas Tanjungpura, Pontianak. Mereka menemukan lintasan dan gua yang diduga menjadi tempat tinggal Suku Dayak Uud Sio di kawasan Heart of Borneo di Taman Nasional Bukit Raya-Bukit Baka.

“Cukup lama kami tidak memublikasikan ini karena sulit untuk menghimpun dokumentasi mengenai keberadaan Suku Dayak Uud Sio,” kata Ketua Tim Ekspedisi Silva Universitas Tanjungpura, Harry Ramadani, di Pontianak, Kalimantan Barat, kemarin.
Lokasi penemuan berada di perbatasan Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah, pada kilometer 54, zona inti Taman Nasional Bukit Raya-Bukit Baka. Teritorial wilayah berada di Desa Tumbang Keburai, Kecamatan Bukit Raya, Kabupaten Katingan, pada ketinggian 800-1.000 meter dari permukaan laut.  

Saat melakukan ekspedisi, kata Harry, rombongan didampingi dua petugas Taman Nasional Bukit Raya-Bukit Baka, bernama Dodi dan Genting. Mereka membuat kamp di lokasi yang tidak biasa.
 
Kalah perang


Berdasarkan penjelasan warga lokal Komunitas Dayak Uud Sio dalam berkomunikasi menggunakan siulan. Pertemuan dengan suku terasing itu bermula ketika mereka mendengar bunyi siulan melengking. Tidak lama kemudian terlihat sejumlah orang lewat dengan berjalan kaki sangat cepat, sehingga sulit menghitung jumlah mereka. 

“Saya tidak membuat dokumentasi foto dan video keberadaan komunitas itu. Karena, berdasarkan legenda masyarakat lokal, upaya itu akan membahayakan keselamatan rombongan selama melakukan ekspedisi,” tandasnya. 

Rombongan mahasiswa ini juga menemukan gua kecil yang relatif bersih dan patut diduga menjadi tempat persinggahan Dayak Uud Sio selama berburu binatang. “Letaknya di ketinggian 960 meter di atas permukaan laut.”

Ketua Pegiat Tradisi Kaharingan Kalbar, Badjau Djambang, mengatakan, di dalam legenda Dayak Uud Danum, orang Da­yak Uud Sio sengaja meng­asingkan diri di hutan, sebagai bentuk hukuman karena kalah perang dengan warga yang bermukim menetap. “Mereka selalu menghindar kalau berpapasan dengan orang asing di dalam hutan, sebagai salah satu bentuk ketaatan terhadap sumpah kalah perang.”
(Ant/N-2) 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar