Deforestasi, degradasi hutan dan konversi lahan gambut merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu pelopor dimasukkannya skema REDD+, yaitu mekanisme untuk memberikan kompensasi kepada negara berkembang yang melindungi hutannya.
Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong negosiasi bilateral dan internasional dan bilateral tentang REDD+, yang menjadi bagian penting target penurunan emisi karbon Indonesia sebesar 26 persen dari tingkat business-as-usual dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan dari luar pada tahun 2020.
REDD+ merupakan skema baru dan masih banyak yang perlu dipelajari sebelum dilakukan penerapan berskala luas, misalnya cara pengukuran karbon, pendanaan dan bagaimana melibatkan masyarakat setempat. Mengingat hal ini, Indonesia bekerja sama dengan berbagai mitra dan negara lain untuk melakukan proyek percontohan, atau demonstration activities, untuk REDD+. Saat ini ada sekitar 44 proyek percontohan REDD+ di Indonesia.
Peta sebaran proyek percontohan REDD+ ini dibuat pada tahun 2010 oleh Center for International Forestry Research (CIFOR) dan North Carolina State University, dengan kontribusi dari Stibniati Atmadja, Liwei Lin, Erin Myers Madeira, Daju Resosudarmo, Agus Salim, Ratih Septivita dan Erin Sills. Proyek-proyek di sini termasuk yang berupaya mengurangi emisi karbon dan/atau meningkatkan penyerapan karbon secara kuantitatif (terukur) di hutan atau lokasi-lokasi lain di Indoneisa.
Deskripsi dan informasi yang lebih jelas tentang status proyek, gambaran umum pelaksanaan, serta kesempatan dan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaannya, serta beberapa tautan pendukung dapat diakses melalui peta ini. Keterangan-keterangan tersebut kami sediakan sebagai informasi semata, tanpa bermaksud memberikan rekomendasi atau jaminan akan kualitas proyek-proyek tersebut.
Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong negosiasi bilateral dan internasional dan bilateral tentang REDD+, yang menjadi bagian penting target penurunan emisi karbon Indonesia sebesar 26 persen dari tingkat business-as-usual dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan dari luar pada tahun 2020.
REDD+ merupakan skema baru dan masih banyak yang perlu dipelajari sebelum dilakukan penerapan berskala luas, misalnya cara pengukuran karbon, pendanaan dan bagaimana melibatkan masyarakat setempat. Mengingat hal ini, Indonesia bekerja sama dengan berbagai mitra dan negara lain untuk melakukan proyek percontohan, atau demonstration activities, untuk REDD+. Saat ini ada sekitar 44 proyek percontohan REDD+ di Indonesia.
Peta sebaran proyek percontohan REDD+ ini dibuat pada tahun 2010 oleh Center for International Forestry Research (CIFOR) dan North Carolina State University, dengan kontribusi dari Stibniati Atmadja, Liwei Lin, Erin Myers Madeira, Daju Resosudarmo, Agus Salim, Ratih Septivita dan Erin Sills. Proyek-proyek di sini termasuk yang berupaya mengurangi emisi karbon dan/atau meningkatkan penyerapan karbon secara kuantitatif (terukur) di hutan atau lokasi-lokasi lain di Indoneisa.
Deskripsi dan informasi yang lebih jelas tentang status proyek, gambaran umum pelaksanaan, serta kesempatan dan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaannya, serta beberapa tautan pendukung dapat diakses melalui peta ini. Keterangan-keterangan tersebut kami sediakan sebagai informasi semata, tanpa bermaksud memberikan rekomendasi atau jaminan akan kualitas proyek-proyek tersebut.
Proyek REDD+ di Indonesia propinsi Kalimantan Timur (Pembaruan data Oktober 2010)
Strategies: AF: Reforestation, AD: Avoided deforestation, Adg: Avoided degradation, RS: Restoration
Strategies: AF: Reforestation, AD: Avoided deforestation, Adg: Avoided degradation, RS: Restoration
Nama Proyek
|
Propinsi
|
Lembaga yang terlibat
|
Tujuan
|
Dokumen terkait
|
Deskripsi
|
Berau, Indonesia Climate Action Project; Kabupaten Berau Forest Carbon Program
|
East Kalimantan
|
TNC / ICRAF / Sekala / University Mulawarman / Winrock Int'l / University of Queensland
|
AD, Adg, RS, AF
| ||
Global Green in East Kalimantan
|
East Kalimantan
|
Global Green
|
AD, Adg, RS
| ||
Hutan Lestari untuk Orangutan
|
East Kalimantan
|
PT. RHOI (Restorasi Habitat Orangutan Indonesia) formed by BOS
|
AD, Adg
| ||
Kutai Barat, HKM: Heart of Borneo
|
East Kalimantan
|
WWF
|
AD
| ||
Malinau Avoided Deforestation Project
|
East Kalimantan
|
GER / PT Inhuntani II / Malinau Regency / KfW / FFI / District Governemnt / GTZ / Tropenbos International / Global Eco Rescue / Borneo Tropical Rainforest Foundation
|
Adg
| ||
FORCLIME - Malinau Demonstration Activity
|
East Kalimantan
|
KfW, GTZ, MoF, GFA, district government, provincial government
|
AD, Adg, REDD+
| ||
FORCLIME - Berau Demonstration Activity
|
East Kalimantan
|
KfW, GTZ, MoF, GFA, district government, provincial government
|
AD, Adg, REDD+
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar